Sabtu, 20 November 2010

penyakit tanaman

PENYAKIT TANAMAN

 KONSEP PENYAKIT TANAMAN

• Tanaman sehat: Tanaman yang dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya sesuai dengan potensi genetic terbaik yang dimiliki
• Tanaman sakit : tanaman yang tergantng dengan fungsi fisiologis dan menyimpang dengan keadaan normal.

 DEFINISI PENYAKIT TANAMAN
• Sudut biologi:

Terjadinya perubahan fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat gangguan yang terus menerus oleh agensi pathogen atau factor lingkungan dan berkembangnya gejala.
• Sudut ekonmi:
Ketidak mampuan tumbuhan untuk memberi hasil yang cukup kuantitas maupun kualitasnya.

 KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN
Berdasarkan factor penyebab dibagi 2:

• Factor Abiotik:
Sering disebut penyakit fisiologis atau non infektif disebabkan oleh :
o Keadaan tanah (kelembaban, struktur, reaksi tanah, kahat oksigen, kahat unsure hara, toksisitas pestisida).
o Keadaan cuaca (suhu tinggi atau rendah, kekurangan atau kelebihan cahaya, angin hujan)
o Kerusakan (kultur teknis yang salah).
• Factor Biotik:
Sering disebabkan penyakit infektif.
Disebabkan oleh pathogen berupa :
o Jamur, baktei, mikoplasma, virus, viroid, nematode, protozoa, tanaman tingkat tinggi


 DIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN
Langkah awal

pastikan penyebab penyakit (patogen atau lingkungan) dengan melihat tanda.
• Postulat Koch
o Pathogen harus menyertai gejele yang tampak
- Pathogen harus bisa diisolasi dan dibiakkan dalam medium atau tumbuhan rentan.
- Biakan harus dapat diinokulasikan ketumbuhan sehat rentan dan menimbulkan gejala yang persis sama.
- Pathogen harus bisa direisolasi dari tumbuhan sakit dan sifat sama persis dengan yan g pertama.

 PATOGEN, PATOGENESITAS, GEJALA DAN TANDA PENYAKIT TANAMAN

• Bakteri :
Hamper semua bentuk batang, 6 genus(pseudomonas, xanthomonas, erwinia, agrobacterium, corynebacterium, streptomyces)
• Jamur sebagai parasit obligat dan non obligat (saprofit fakultatif) satu jenis penyakit disebabkan satu jenis jamur.


PATOGEN=PENYEBAB PENYAKIT INFEKSI





 Organisme seperti:
Mikoplasma :
Penyakit menguning, kerdil, tunas berlebih.
Nematode:
Hewan, hidup dalam tanah, menginfeksi akar.
Virus:
Lebih dari setengah sebagai pathogen, satu jenis menginfeksi lebih dari satu tanaman, ditularkan fektor.

PATOGENESITAS
Adalah kemampuan parasit mengganggu satu atau lebih fungsi penting tumbuhan.
 Cara pathogen memasuki inang(infeksi):
a) Infeksi jamur pathogen.
- luka, luka organic (manusia,hewan) missal fusarium coerulium;luka anorganik (angin,petir,sinar matahari).
- Luban alami, lewat stomata contoh phytophthora investan;lentisel contoh rigidoporus microporus; kelenjar madu contoh phoma sabdariffae.
- Langsung menembus permukaan tumbuhan yang utuh contoh ustilago maydis.
b) Infeksi bakteri pathogen.
- Luka, luka organic (hewan)Misal pseudomonas solanacearum penyebab layu tomat; luka anorganik (alat pertanian) missal pseudomonas solaacearum penyebab pisang berdarah.
- Lubang alami, lewat stomata contoh xanthomonas pv.citri;lentisel contoh streptomyces scabies penyebab penyakit kudis kentang; hidatoda contoh X.pv. campestris penyebab busuk hitam kubis.
c) Infeksi virus.
Virus menginfeksi melalui luka dan Vector coontoh CMV di bantu apids.


 GEJALA PENYAKIT
Gejala: perubahan-perubahan yang di tunjukan tumbuhan sebagai akibat dari adnya penyebab penyakit.































GEJALA-GEJALA NEKROTIK
 Nekrotik yaitu sel pada jaringan tertentu mati sehingga terlihat bercak atau bintik hitam atau coklat. Contoh :gejala awal pada padi oleh jamur pyricularia oryzae.
 Klorosis adalah enguningnya bagian-bagian yang lazimnya berwara hijau dan biasanya dikelilingi halo. Contoh: bercak berhalo pada daun tembakau oleh cercospora nicotinae.
 Layu yaitu kehilangan turgor pada daun atau tunas sebagai gejala sekunder akibat gangguan pada berkas pembuluh.
 Mati pucuk adalah kemetian pada ranting atau cabang yang dimulai dari ujung dan meluas ke pangkal.
 Busuk yaitu rusaknya sel atau jaringan tumbuhan yang tebal seperti batang, buah, umbi, akar. Contoh busuk kering, busuk basah, busuk leher akar, busuk tandan, busuk hitam, busuk coklat, busuk tongkol.
 Rebah semai yaitu matinya atau rebahnya dengan cepat tanaman muda akibat batangnya busuk pada pertanaman atau pembibitan.
 Kanker yaitu luka nekrosis pada permukaan batang aringan tumbuhan berkayu berbekas tengas dan pecah-pecah dan akhirnya runtuh sehigganya kayu kelihata, pinggirannya ditumbuhi kalus.
 Perdarahan (eksudasi) adalah bagian tanaman meneluarkan cairan berlendir.
 Antraknosa adalah luka berlkuk sepert mangkuk pada batang, daun, buah atau bunga.


GEJALA-GEJALA HIPOPLASTIK
 Kerdil yaitu gejala sisemik yang disebabkan karena terhambatnya pertumbuhan sehingga ukuran menjadi lebih kecil dari pada biasanya.
 Klorosis yaitugeala meguningnya bagian tanaman yang seharusnya berwarna hijau karena klorofil tidak terbentuk.contoh gejala mozaik pada daun cabe akibat serangan virus.
 Etiolasi yaitu tumbuhan pucat, memanjang dan berdaun sempit.
 Peusaran yaitu ruas batang kurang memanjang sedangkan pembetukan daun tidak terhambat sehingga daun tampak berpusar,berdesak-desakan membentuk satu karangan.

 TANDA PENYAKIT
TANDA : kenampakan makroskopis dari pathogen pada inang atau lingkungan tumbuhan.

• Miselium : beberapa jamur berbentuk miselium seperti rumh laba-laba atau bulu pada permukaan badan tumbuhan atau tanah disekitar tanaman sakit.
• Karat : tampak pada permukaan tanaman yang terserang jamur uredenales berupa laisan tepungatau bintik-bintik berwana karat (coklat tua).
• Tepung, pada permukaan daun, buah, batang, terlihat laisan putih bertepung terdiri atas miselium atau spora jamur.
• Jamur hitam, lapisan hitam, lapisan hitam merata seperti lapisan jelaga pada permukaan daun. Contoh tanda yang tampak pada tanaman yang terserang penyakit embun embun jelaga atau embun hitam.
• Hangus, pada bagian tumbuhan tampak warna hitam sepertiberisi tepung arang yang merupakan spora jamur. Contoh tanda yang tampak pada tongkol jagung yang terserang ustilago maydis.
• Cacar putih, berupa cacar berwarna putih yang setelah pecah tampak bertepung berwarna putih.
• Tubuh buah, tubh buah jamur yang tampak seperti kipas tebal atau kuku kuda yang tahan bertahun-tahun dan banyak mempunyai pori pada akar atau batang tanaman berkayu.
• Sklerotium, berupa gumpalan miselium dengan bermacam-macam bentuk pada permukaan tanaman sakit atau diatas tanah.
• Lender bakteri, lender berupa susu kental kelur dari batang atau akar tumbuhan jika di potong melintang.

PENYAKIT ABIOTIK
 Keadaan tanah
 Kelembaban tanah
- Kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan, warna pucat, tanaman cepat masak (tua) atau mati.
- Kelebihan air berpengaruh tidak langsungterhadap pertumbuhan tanaman yaitu dapat mengurangi jumlah oksigen dalam tanah yang diperlukan akar.
- Pergantian dari basah ke kering secara tiba-tiba dapat menyebabkan pecahnya buah angga dan pisang.


 Struktur tanah
- Lapisan tanah yang padat,keras dapat menghalangi perkembangan akar tubuhan.
- Mempengaruhi aerasi.
- Kapasitas menehan air.

 Kekurangan unsure hara

- Kekuangan Nitrogen :
Tanaman merana, kurang membentuk cabang, daun jarang, klorotik merata, hijau pucat kadang menguning, kemerahan kadang agak ungu, daun muah rontok kurang menghasilkan biji dan buah.
- Kelebihan Nitrogen
Tanaman sukulen memperpanjang masa vegetative, penundaan kemaskan, batang lemah, tidak tahan panas dan kering, klorosis pada ujung daun jagung.

- Kekurangan pospor
Gejala tidak terlalu khas sehingga sulit dibedakan daun kecil, agak tegak, warna agak tua (hiperklorosis), sering terdapat nekrosis pembentukan tunas lateral kurang, padi daun berwarna kemeraha atau keunguan karena terbentuk antosianin, kurang pembentukan bunga, buah dan akar.

- Kekurangan kalium
Sering disebut kekurangan kalium, gejala agak khas yaitu klorosis pada ujung dan tepi daun tua yang dimulai dari daun tua, gejala klorosis berkembang enjadi nekrosis yang berbentuk huruf V. pada helaian daun sering terjadi bercak nekrotik tersebar.

- Kekurangan magnesium
Mg merupakan unsure paling penting dalam pembentukan klorofil. Kahat mg menyebabkan klorosis, sering warna hijau hanya tinggal pada tulang daun, daun cepat mati dan rontok. Pada monokotil seperti padi, daun menjadi bergarisgaris.

- Kekurangan Besi
Klorosis pada daun muda, daun sering kali berwarna kuning bahkan putih mengkerut. Bagian yang klorosis cepat mati. Kekurangan besi sering terjadi pada tanah yang banyak mngandung kapur yang menyebabkan besi kurang tersedia bagi tanaman.


- Kekurangan kalsium
Kurang berkembang atau matinya jaringan meristem diikuti matinya titik tumbuh, daun agak menggulung kebawah, kurang membentuk umbi, biji dan buah. Kahat Ca pada waktu pembentukan buah tomat menyebabkan pembusukan pada ujung-ujung buah.




- kekurangan mangan
Menyebabka bercak klorosis terutama pada bagian ujung dan bagian tengah dan nekrosis pada bagian daun muda. Pada padi terjadi klorosis diantara tulang daun sedang daun tua tetap hijau atau kekuninga. Menghambat pertumbuhan dan cepat mati.

- kekurangan belerang
jaringan daun dan jaringan sekitarnya sangat pucat pada daun muda. Pada kelapa daun muda berwarna kuning terang (kurang emas).

- Kelebihan kemilia
Secara langsung menyebabkan keracunan dan merusak tumbuhan. Kelebihan besi dalam kondisi tanah kekurangan oksigen menyebabkan besi berubah menjadi fero yang beracun pada tanaman. Tidak langsung mepengaruhi pelarutan dan penyerapan unsure lain. Pertumbuhan vegetative abnormal.

- reaksi tanah
umumnya tanaman peranian tumbuh pada pH 3-4. Hanya pH yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang berpengaruh secara langsung. Pada tanah masam besi dan unsure lain mudah tersedia sehingga mudah menimbulkan keracunan tanaman.

 KEADAAN CUACA
• Sinar
Menyebabkan terjadinya klorosis karena terjadi inaktifasi enzim dan mengoksidasi klorofil yang bekerja untuk fotosintesis kurang sinar menyebab etiolasi.
• Suhu
 siang hari suhu tanah mencapai 60-70 oC yang dapat dipantulkan ketanaman sehingga dapat merusak jaringan tanaman menyebabkan gosong matahari pada karet dipembibitan, pada ranting dan cabang the setelah pemangkasan.
 Suhu rendah mengakibatkan embun upas pada tanaman dilereng bukit pada ketinggian 1500 dimusim kemarau. Embun tersebut melekat pada tumbuhan, membekudan terjadi nekrosis pada bagian yang dilekati. Beberapa hari kemudian daun-daun berwarna coklat sehingga pertanaman tampak seperti habis terbakar.

KERUSAKAN KARENA TINDAKAN BERCOCOK TANAM
1) Pendangiran
Jika terlalu dalam dan terlalu dekat akar akan menyebabkan kerusaan akar.

2) Penggunaan pestisida yang tidak tepat
Penyemprotan pestisida bertembaga yang pada saat cuaca lembab akan masuk kedalam mulut kulit dan meracuni jaringan sehingga terjadi gejala terbakar. Pestisida parakuat yang terbawa angin menyebabkan bercak nekrosis pada buah dan daun.